Karina Rima Melati adalah salah satu dosen berprestasi di jurusan Advertising, Akademi Komunikasi Indonesia (AKINDO) yang juga aktif mengkaji tentang estetika desain, pembentukan selera, dan pergulatan budaya yang melatarbelakanginya. Hal tersebut terlihat dari kecintaannya pada batik dan aktif mengelola Sanggar Batik Jenggolo sejak tahun 2009. Sanggar batik ini memfokuskan pada pewarnaan alam, termasuk memberikan pelatihan dan penelitian tentang estetika desain batik dan masalah kontestasi masyarakat penciptanya.
Pada tahun 2010, Karina mendapatkan beasiswa dari Asian Research Institute, National University of Singapore (NUS) untuk penelitian “The Motif Buketan (Floral Motif) in Pekalongan: Development Dynamics and Social Identity in Pekalongan, Central Java” yang juga dipresentasikan di Hawaii International Conference on Art and Humanities (2011) dan Osaka Asian Conference on Art and Humanities (2012).
Lulusan S2 dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ini baru saja menerbitkan buku berjudul Panduan Membatik Nitik: 60 Ragam Hias Nitik bersama empat penulis lainnya pada tanggal 12 Agustus 2017 lalu. “Buku ini pada akhirnya memeriahkan buku-buku batik lain yang kian hari semakin mengalir deras sehingga bisa memenuhi dahaga pengetahuan batik pada peminat, pemerhati, maupun pelakunya. Kami tentu menawarkan yang berbeda di buku ini. Selain mengkhususkan pada motif nitik, kami juga memandu pembacanya untuk membuat batik yang dirasa cukup intricate dan rigid ini,” ungkapnya.
(Sumber: http://dgi.or.id dan https://perempuandanbatik.wordpress.com/)