Yogyakarta - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendididkan Tinggi RI baru saja merilis hasil pemeringkatan Perguruan Tinggi di Indonesia tahun 2015 pada Rabu, 03 Februari 2016 kemarin. Hasilnya, Akademi Komunikasi Indonesia (AKINDO) Yogyakarta memperoleh skor: 1,437 (skala tertinggi 4,000) masuk kluster 3 (dengan skala kluster terendah 5) sehingga mampu menduduki peringkat ke-279 dari 3.320 PTN/S se-Indonesia. Dengan demikian, AKINDO Yogyakarta yang kini telah berusia lebih dari 21 tahun telah membuktikan menjadi salah satu PTS nasional terbaik di Indonesia karena mampu mengungguli 3.141 PTN/S lain di Indonesia. Tentu saja hal tersebut menjadi kado indah bagi seluruh sivitas akademika AKINDO yang saat ini akan berubah bentuk menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) "AKINDO".
Berdasarkan Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI Nomor: 494.a/M/Kp/VII/2015 tentang Klasifikasi dan Pemeringkatan Perguruan Tinggi di Indonesia Tahun 2015 yang telah ditetapkan di Jakarta pada 14 Agustus 2015 kemarin; pemeringkatan tersebut berdasarkan pada empat jenis parameter. Yaitu: kualitas sumber daya manusia (SDM), kualitas manajemen, kualitas kegiatan kemahasiswaan; dan kualitas penelitian; dan publikasi ilmiah. Dengan masuknya Kampus AKINDO Yogyakarta menduduki peringkat ke-279 PTS/N terbaik di Indonesia tahun 2015; membuktikan bahwa dedikasi seluruh sivitas akademika AKINDO Yogyakarta (dosen, karyawan, mahasiswa, dan alumni) mampu memberikan kontribusi bagi kemajuan peradaban bangsa.
Dengan demikian, peringkat AKINDO jauh mengungguli eksistensi PTN/S lainnya; misalnya Universitas PGRI Yogyakarta yang berada di urutan ke-325; Institut Pertanian Stiper yang cuman mampu mendapatkan peringkat ke-395; Universitas Widya Mataram yang hanya berada di urutan ke-502. Bahkan AKINDO mampu melampaui peringkat milik Universitas Respati Yogyakarta yang berada di peringkat ke-519; Universitas Teknologi Yogyakarta ada di peringkat ke-525; Akademi Maritim Yogyakarta di peringkat ke-579; Universitas Muhammadiyah Purworejo ke-585; Universitas BSI ke-638; Universitas Surakarta hanya di peringkat ke-681; Universitas Proklamasi 45 di peringkat ke-733; Universitas Tidar ke-820; Politeknik LPP Yogyakarta ke-841; STIKOM Inter Studi ke-891; Universitas Bung Karno ke-963; AMIK BSI Yogyakarta ke-1.055; UPN Veteran Yogyakarta peringkat ke-1.089; Universitas Respati Indonesia ke-1.267; Universitas Gorontalo ke-1.289; Universitas Cokroaminoto Yogyakarta ke-1.355; Universitas Sahid Surakarta ke-1.380; Universitass Dian Nusantara ke-1.450; Universitas Boyolali ke-1.544; Universitas Gunung Kidul bahkan hanya berada di peringkat ke-1.550; Akademi Komunikasi Yogyakarta berada di peringkat ke-1.635; Universitas Islam Nahdatul Ulama Jepara ke-1.637;Universitas Jakarta ke-1.670, Politeknik Seni Yogyakarta ke-1.702; Akademi Komunikasi Radya Binatama ke- 1.760; Universitas PGRI Semarang ke-1.793; Universitas Teknologi Surabaya ke-2.611; Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta ke-2.644; Universitas Bondowoso ke-2.978, dan yang menduduki juru kunci yaitu: Akademi Bahasa Asing Netaiken Wamena.
Sedangkan peringkat ke-1 s/d ke-10 dipegang oleh: Institut Teknologi Bandung; Universitas Gadjah Mada; Institut Pertanian Bogor; Universitas Indonesia; Institut Teknologi Sepuluh November; Universitas Brawijaya; Universitas Padjadjaran; Universitas Airlangga; Universitas Sebelas Maret; dan Universitas Diponegoro.
"Klasifikasi yang disusun di atas berdasarkan pada kualitas sumber daya, manajemen, dan keberhasilan perguruan tinggi dalam memaksimalkan sumber daya yang dimiliki untuk berprestasi tinggi di tingkat nasional", ujar Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI Mohamad Nasir. (Espede)