Solo - Tiga dosen tetap Akademi Komunikasi Indonesia (AKINDO) diundang menjadi pemakalah pada forum nasional tahunan bertajuk: Konferensi Komunikasi Nasional (KNK) 2015 yang diselenggarakan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat dan Surakarta di Hotel Sunan Surakarta pada 11-13 Oktober 2015. Mereka adalah Hardoyo, M.A membeberkan penelitian berjudul: "Iklan Surat Kabar E-paper versus Iklan Surat Kabar Cetak"; Rofiq Anwar, M.A. memperesentasikan makalah berjudul: "Potensi Pengembangan Kehumasan Online di Lembaga Perguruan Tinggi dan Kontribusinya bagi Efektivitas Organisasi"; dan Supadiyanto, S.Sos.I., M.I.Kom. yang mempresentasikan hasil penelitian berjudul: "Eksploitasi Wartawan di Era Konvergensi Multimedia".
Hardoyo dosen tetap Program Studi D3 Periklanan sekaligus Wakil Direktur II Bidang Keuangan AKINDO menyampaikan bahwa di era konvergensi multimedia massa para pemasang iklan di media cetak dan online khususnya harus pandai membaca segmentasi pembaca yang sudah mulai tersebar secara merata baik di media cetak maupun versi koran elektroniknya. Efektivitas pemasangan iklan pada jenis media massa yang dipilih sangat menentukan keberhasilan dari pemasangan iklan tersebut. Sedangkan Rofiq Anwar dosen tetap Program Studi D3 Hubungan Masyarakat AKINDO menuturkan, peran seorang hubungan masyarakat dalam institusi sangat menentukan keberhasilan lembaga dalam mencapai visi dan misi yang akan dicapai. Pemanfaatan kehumasan dengan mengandalkan dukungan teknologi Internet (online) juga cukup efektif dalam membangun citra institusi di mata publik.
Sementara itu Supadiyanto dosen tetap Program Studi D3 Penyiaran menegaskan bahwa para pekerja media sangat riskan mengalami proses eksploitasi kerja oleh para pengusaha (pemilik) media di era konvergensi multimedia massa. "Tanpa ada kesadaran kritis dari para pekerja media; mereka akan tereksploitasi secara absolut maupun relatif. Wartawan harus sadar itu," tutur Supadiyanto yang juga menjadi Komisioner KPID DIY 2014-2017 di hadapan peserta KNK 2015.
Dalam forum nasional yang dihadiri oleh ratusan peneliti, dosen, dan pemerhati komunikasi di Indonesia tersebut dibeberkan 129 hasil penelitian dari belasan PTN/S ternama se-Indonesia. Hadir juga para narasumber kunci: Profesor Alwi Dahlan, Profesor Deddy Mulyana, Profesor Hafied Changara, Profesor Prawito, Profesor Alo Liliweri, Profesor Anwar Arifin, Profesor Andi Faisal Bakti, Profesor Ibnu Hamad, Profesor Engkus Kuswarno, Profesor Sasa Djuarsa, Profesor Andi Alimuddin Unde, Profesor Rusdi Muchtar, Profesor Zulhasir Nasril, Profesor Gati Gayatri, Profesor Nunung Prajarto, Profesor Andre Hardjana, Profesor Rahma IDA, Dr Judhariksawan (Ketua KPI Pusat), Dr Harmonis, Dr Dadang RH,
Bimo Setiawan (Direktur Kompas TV), dan tokoh lainnya.
Perkembangan industri media massa memang sangat pesat di era konvergensi multimedia. Pergeseran tren bisnis media dari model analog ke sistem analog; berpengaruh besar pada prosedur kerja dan strategi bisnis yang dijalankan oleh para pekerja media. Persaingan bisnis antar perusahaan media Internasional, nasional, dan lokal membutuhkan sumber daya manusia yang terampil, profesional, dan memiliki kemampuan ganda (multitasking) untuk mengelola media cetak, media elektronik, sekaligus media online. Konvergensi multimedia mengharuskan para pekerja media memiliki tantangan pekerjaan yang jauh lebih berat dibandingkan zaman dahulu. Perguruan tinggi berbasis komunikasi harus menyiapkan para peserta didiknya siap menghadapi era konvergensi multimedia ini (EspedE).
Keterangan foto: Para dosen AKINDO: Hardoyo, M.A., Rofiq Anwar, M.A, Supadiyanto, M.I.Kom. berpose bersama Idy Muzayyad (Wakil Ketua KPI Pusat) setelah jamuan makan malam di Rumah Dinas Wakil Walikota Surakarta sebelum berpresentasi pada Konferensi Komunikasi Nasional (KNK) 2015 di Hotel Sunan Surakarta pada 11-13 Oktober 2015.